Tepung terigu Segitiga Biru dapat dipakai dalam pembuatan segala jenis makanan seperti martabak, brownies, pound cake dan aneka makanan rumah tangga. karakteristiknya yang multi-purpose membuatnya fleksibel dan praktis digunakan.
Di dalam tepung terigu terdapat sejenis
protein yang tidak larut di dalam air yang disebut gluten, yang
bersifat kenyal dan elastis. Pada adonan roti, gluten berfungsi untuk
menahan adonan pada saat dikembangkan sehingga bentuknya kokoh dan tidak
mengecil kembali. Sedangkan pada mie, gluten menentukan tingkat
kekenyalan dan elastisitas mie. Kadar gluten membedakan satu jenis
tepung terigu dengan tepung lainnya.
Pada umumnya, semakin tinggi kadar protein maka kadar gluten yang
dikandung suatu tepung terigu juga semakin besar. Kadar gluten dari
terigu biasanya tergantung dari jenis gandum yang digunakan untuk
membuatnya.
Ketepatan penggunaan jenis tepung sangatlah penting dalam pembuatan
suatu jenis makanan. Tepung terigu berprotein 12%-14% ideal untuk
pembuatan roti dan mie, sedangkan 10,5%-11,5% biasa dipakai untuk
cookies, pastry, pie dan donat. Gorengan, cake, biscuit dan wafer dapat
menggunakan terigu yang berprotein 8%-9%.
Kualitas tepung terigu dipengaruhi juga oleh moisture, ash, dan berbagai parameter fisik lainnya termasuk water absorption.
Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu.
Bila kadar moisture melebihi standar maksimum maka daya simpan tepung
akan menurun dan membuatnya semakin cepat rusak, berjamur dan apek.
Ash adalah kadar abu (mineral) yang ada pada tepung
terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir produk, misalnya dari
segi warna (warna crumb pada roti, warna mie, dan sebagainya.
Terigu Segitiga Biru
Moisture (%)
Protein (%)(Nx5.7)(db)
Ash (%)(db)
Water Absorption (%) |
max. 14.3
12.0 - 13.0
max. 0.64
58 - 60 |